MengenalApa Saja Bagian Bagian Transformator dan Fungsinya. Fungsi dari transformator secara umum adalah untuk mengubah, baik itu memperbesar atau memperkecil, tegangan bolak balik (AC) pada sumber energi listrik. Trafo ini berperan sangat penting untuk mendistribusikan tenaga listrik. Satu buah transformator sederhana pada dasarnya bekerja Sebuahtrafo ideal kumparan primernya dihubungkan dengan sumber tegangan dan kumparan sekunder dihubungkan dengan lampu seperti gambar berikut. Manakah pernyataan yang benar ? A. Lampu akan semakin redup jika lilitan primer dikurangi B. Lampu akan semakin terang jika lilitan sekunder ditambah Tegangan sumber disambung dengan terminal kumparan primer, dan beban tersambung dengan terminal kumparan sekunder. Gambar 10-9. Simbol skema transformator Transfor-mator ini mempunyai tegangan sekun-der lebih tinggi dibandingkan tegangan primernya. Rasio perbandingan tegang-an sekunder dengan tegangan primer sama dengan rasio perban sedangkankumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau dengan rele proteksi. Gambar 2.1 Current Transformer Jenis Clamp (sumber www.engeeringblogspot.com) Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya gerak magnet sebesar N1I1. . Besar tegangan dan kuat arus listrik yang dikeluarkan pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan seperti berikut Trafo dikatakan ideal baik itu trafo step up dan step down jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus Dalam hal ini faktor V × I adalah daya P transformator. Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan Vp = tegangan primer V Vs = tegangan sekunder V Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Ip = kuat arus primer A Is = kuat arus sekunder A Namun kenyataannya apakah ada tranformasi trafo yang ideal? Trafo yang ideal itu hanya ada dalam teori fisika saja, sesungguhnya trafo seperti itu tidak pernah ada. Belum tentu energi yang masuk ke dalam trafo akan keluar 100%, karena masih ada energi yang masuk ke dalam trafo diubah menjadi energi lain. Untuk lebih jelasnya silahkan baca pada postingan Mafia Online yang berjudul ”Efisiensi Transformator” Setelah Anda mempelajari materi transformator yang ideal maka sekarang kami berikan beberapa contoh soal tentang Tansformator ideal. Contoh Soal 1 Perbandingan lilitan primer dengan lilitan sekunder sebuah transformator adalah 410. Jika kuat arus primer 5 ampere, berapakah kuat arus sekunder? Penyelesaian Diketahui NP NS = 4 10, IP= 5 A. Ditanyakan IS = ? Jawab IS = NP / NS x IP IS = 4/10 x 5 IS = 2 A Jadi kuat arus sekundernya 1 Ampere. Contoh Soal 2 Sebuah trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjadi 120 V. Hitunglah kuat arus primer, jika kuat arus sekunder 0,6 A dan hitunglah jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 300. Penyelesaian Diketahui Vp = 12 V Is = 0,6 A Vs = 120 V Np = 300 Ditanya IP = ... ? dan Ns= ... ? Jawab Vp/Vs = Is/Ip Ip = Vs/Vp x Is Ip = 120 V/12 V x 0,6 A Ip = 6 A Vp/Vs = Np/Ns Ns = Vs/Vp x Ns Ns = 120 V/12 V x 300 Ns = 3000 Jadi, kuat arus primernya 0,6 A dan kumparan sekunder terdiri atas lilitan. Contoh Soal 3 Sebuah transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat arus pada kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 1 25, hitunglah tegangan pada kumparan sekunder dan kuat arus pada kumparan sekunder. Penyelesaian Diketahui Vp = 100 V Ip = 10 A Np Ns = 1 25 Ditanya Vs = ... ? dan Is= ... ? Jawab Vp/Vs = Np/Ns Vs = Ns/Np x Vp Vs = 25/1 x 100 V Vs = V Np/Ns = Is/Ip Is = Np/Ns x Ip Is = 1/25 x 10 A Is = 0,4 A Jadi, tegangan sekundernya V dan kuat arus sekundernya 0,4 A. TOLONG DIBAGIKAN YA Rangkuman Imbas Elektromagnetik Kelas XII/12Fluks MagnetikGGL InduksiGGL Induksi Pada Ujung Penghantar Yang DigerakanGGL Induksi Pada GeneratorInduksi DiriInduktorTransformatorRangkaian Arus Bolak BalikNilai efektif dan maksimumImpedansiResonansi rangkaian RLCfrekuensi saat resonansiDaya pada rangkaian RLCContoh Soal & Pembahasan Imbas Elektromagnetik Kelas XII/12Rangkuman Imbas Elektromagnetik Kelas XII/12Fluks MagnetikFaraday memperkenalkan besaran yang dinamakan fluks magnetik yang menyatakan jumlah garis-garis gaya magnetik yang dirumuskan sebagai berikut Φ = BA cos θKeterangan Φ fluks magnet Wb A luasan penampang m2 B = induksi magnetik Wb/m2 θ sudut antara medan magteg B dengan garis norml bidan permukaanGGL InduksiFaraday mempelajari apakah medan magnetdapat menimbulkan arus listrik kembali. Hasil eksperimen faraday dituangkan dalam hukum faraday yang berbunyi,”ggl induksi yang timbul pada ujung suatu penghantar atau kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yangdilindupi oleh loop penghantar atau kumparan tersebut. Dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut Keterangan ε = ggl induksi volt N = Jumlah lilitan = laju perubahan fluks magnetik Tanda negatif dijelaskan oleh Hukum lenz yang menyatakan bahwa arus induksi selalu menimbulkan medan magnet induksi yang berlawanan dengan perubahan medan magnet Induksi Pada Ujung Penghantar Yang DigerakanDirumuskan sebagai berikut ε = B l v sin θKeterangan ε = ggl induksi volt B = induksi magnet Wb/m2 l = panjang penghantar v = kecepatan gerak penghantar m/s θ = sudut antara θ dan v. Arah arusnya dapat menggunakan kaidah tangan kanan Sumber gambar Buku Fisika Kelas 3 Sri HandayaniGGL Induksi Pada GeneratorGenerator merupakan alat yang dapat merubah energi gerak menjadi energi listrik. Ggl induksinya dirumuskan melalui persamaan berikut ε = αKeterangan ε = ggl induksi Volt N = jumlah lilitan B = besar induksi magnetik Wb/m2 A = luas penampang kumparanm2 = kecepatan sudut rad/s α = sudut terhadap medan magnetInduksi DiriInduktorSolenoida merupakan induktor yang jika dihubungkan dengan arus AC maka pada induktor tersebut akan mengalami perubahan induksi magnet. Ggl induksi yang disebabkan oleh dirinya sendiri disebut induksi diri yang dirumuskan sebagai berikut Keterangan ε = ggl induksi diri volt L = induktansi diri induktor henry = perubahan kuat arus tiap satu satuan waktuJika induktor berbentuk solenoida induksi induktornya sebagai berikut Keterangan L = induktansi diri induktor henry N = jumlah lilitan A = luas penampang induktor m2 l = panjang induktor m μo = merupakan alat yang digunakan untuk mengubah nilai tegangan bolak-balik yang diperlukan dalam suatu rangkaian listrik. Sumber gambar Buku Fisika Kelas 3 Sri Handayani Berlaku persamaan sebagai berikut. Trafo Ideal Trafo Tidak Ideal Efisiensi trafo Keterangan Vp = tegangan primer Volt Vs = tegangan sekunderVolt Np = lilitan primer Ns = lilitan sekunder Ip = arus pada kumparan primerAmpere Is = arus pada kumpara sekunderAmpere η = efisiensi transformator % Ps = daya kumparan sekunder watt Pp = daya kumparan primer wattTrafo dibedakan menjadi dua, yaitu;Trafo Step Up trafo yang berfungsi menaikan tegangan bolak balik suatu sumber. Vp IsTrafo Step Down trafo yang berfungsi menurunkan tegangan bolak balik suatu sumber. Vp > Vs, Np > Ns, dan Ip < IsRangkaian Arus Bolak BalikNilai efektif dan maksimumKuat arus dan tegangan arus bolak-balik memenuhi fungsi sinus dapat dirumuskan sebagai berikut. I = Im sin t v = vm sin tKeterangan Im = arus maksimum vm = tegangan maksimum Jika diukur dengan alat ukur ternyata memiliki nilai yang digunakan dalam kerja komponen listrik dan dinamakan nilai efektif. Hubungan nilai maksimum dan nilai efektif ini memenuhi persamaan berikut. Keterangan Ief = arus efektif Vef = tegangan efektif voltSifat rangkaian Resistor jika dialiri arus bolak-balik v sefase I φ = 0Induktor jika dialiri arus bolak-balikKapasitor jika dialiri arus bolak-balik v ketinggalan I 90O φ = -90oreaktansi kapasitif XC = Keterangan XC = reaktasi kapasitif = frekuensi sudut rad/s C = kapasitas kapasitor F Vt=Vmsin dan lt=lmsinImpedansiHambatan pengganti pada rangkaian AC dinamakan impedansi. Impedansi dapat diperoleh dari diagram fasor Dirumuskan sebagai berikut Resonansi rangkaian RLCbisa terjadi jika VL = VC xL = xC Z = Rfrekuensi saat resonansiDaya pada rangkaian RLCP=Vef . Ief cos Φ Keterangan P = Daya watt Vef = tegangan efektif volt Ief = arus efektif ampere cos Φ = faktor dayaContoh Soal & Pembahasan Imbas Elektromagnetik Kelas XII/12Soal SPMB 2005Fluks magnetik yang dihasilkan oleh medan magnetik B yang menembus tegak lurus dengan permukaan seluas A adalah Φ. Jika medan magnetiknya diperkecil menjadi ½ B, sedangkan permukaannya diperbesar menjadi 2A, maka fluks yang dihasilkan sama dengan ….¼ Φ½ ΦΦ2 Φ4 ΦPEMBAHASAN Jawaban CSoal UN 2014Di antara Faktor-faktor berikut lilitan kumparanLaju perubahan fluks magnetArah medan magnetYang mempengaruhi GGL induksi pada kumparan….1 dan 31 dan 22 saja2 dan 33 sajaPEMBAHASAN Jawaban BSoal SNMPTN 2007Sebuah kawat tertutup berbentuk persegi dengan luas 0,02 m2 diletakan pada bidang datar. Medan magnet seragam diberikan pada bidang tersebut dengan arah menembus ke dalam bidang secara tegak lurus menjauhi pembaca. Medan magnet tersebut di turunkan dengan laju tetap 2 x 10-4 T/s. Jika hambatan kawat maka besar dan arah arus induksi yang timbul adalah …..1 x 10-5 berlawanan arah jarum jam1 x 10-5 searah jarum jam4 x 10-5 berlawanan arah jarum jam4 x 10-5 searah jarum jam4 x 10-5 berlawanan arah jarum jamPEMBAHASAN Jawaban DSoal UN 2010Kawat konduktor ditata sedemikian rupa dan di hubungkan pada galvanometer G kemudian bagian kawat 1 digerakan sepanjang medan magnetik homogen B. secara tegak lurus seperti pada gambar di bawah panjang kawat konduktor I digerakan dengan kelajuan v, maka gaya gerak listrik pada kawat akan bertambah besar bila….B di buat tetap dan v di buat tetapB di perkecil dan v di perbesarB di buat tetap dan v di perkecilB dan v di perkecilB dan v din perbesarPEMBAHASAN Menentukan GGL induksi pada kawat yang di gerakan menggunakan persamaan ε = B l v sin q Keterangan ε = ggl induksi volt B = induksi magnet Wb/m2 l = panjang penghantar v = kecepatan gerak penghantar m/s θ = sudut terhadap medan magnet. Dari persamaan tersebut ggl induksi G berbanding lurus dengan medan magnet B dan kecepatan kawat v maka makin besar B dan v akan makin besar juga ggl induksi. Jawaban ESoal SBMPTN 2014Kumparan rotor generator AC memiliki 1000 lilitan dengan penampang lintang luasnya 0,.05 m2 dan hambatan 100 . Rotor diputar dalam medan magnet 2 tesla dengan frekuensi 50 Hz. Arus maksimum yang di induksikan adalah …0,314 A2,140 A6,280 A31,400 A62,800 APEMBAHASAN Jawaban DSoal UN 2013Fluks magnet pada kumparan 100 lilitan berubah dari 0,02 Wb menjadi 0,03 Wb dalam waktu 0,2 s. Bila perubahan fluks menjadi 0,06 Wb terjadi dalam waktu 0,1 s, maka perbandingan GGL yang di hasilkan mula-mula dengan akhir adalah…5 63 12 12 51 12PEMBAHASAN Jawaban ESoal UMPTN 2000Tongkat konduktor yang panjangnya 1m berputar dengan kecepatan sudut tetap sebesar 10 rad/s di dalam daerah bermedan magnet seragam B = T. Sumbu putaran tersebut melalui salah satu ujung tongkat dan sejajar arahnya dengan garis-garis medan magnet di atas. GGL yang terinduksi antara kedua ujung tongkat dalam V besarnya ….0,51,01,63,16,0PEMBAHASAN Jawaban ASoal UN 2013Data tabel di samping adalah nilai lilitan dan tegangan transformater ideal. Dari tabel nilai x dan y yang tepat adalah …x = 100 lilitan dan y = 16 voltx = 200 lilitan dan y = 18 voltx = 100 lilitan dan y = 20 voltx = 100 lilitan dan y = 24 voltx = 25 lilitan dan y = 28 voltPEMBAHASAN Jawaban DSoal SNMPTN 2009Untuk menguji sebuah trafo, seorang siswa melakukan pengukuran tegangan dan arus dari kumparan primer maupun kumparan sekunder. Hasil pengukuran dituangkan dalam tabelBerdasarkan data tabel diatas. Nilai X dan Y adalah ….X = 2; Y= 6000X = 50; Y= 9,6X = 480; Y= 1,0X = 1250; Y= 9,6X = 1250; Y= 240PEMBAHASAN Jawaban DSoal UN 2014Sebuah trafo ideal kumparan primernya dihubungkan dengan sumber tegangan sedangkan kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu seperti ditunjukan oleh gambar berikutLampu akan makin terang jika …jumlah lilitan sekunder ditambahtegangan primer dikurangijumlah lilitan sekunder dikurangitegangan sekunder diperbesarjumlah lilitan primer dikurangiPEMBAHASAN Dari informasi yang diperoleh dari rangkaian, lampu akan makin terang jika daya keluaran diperbesar dengan cara memperbanyak jumlah lilitan sekunder. Jawaban ASoal UMPTN 1999Perbandingan jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder sebuah transformator adalah 1 4. Tegangan dan kuat arus masukannya masing-masing 10 V dan 1 A. Jika daya rata-rata yang berubah menjadi kalor pada transformator tersebut adalah 4 W dan tegangan sekundernya 40 V, maka kuat arus keluarannya bernilai ….0,1 A0,4 A0,5 A0,6 A0,8 APEMBAHASAN Jawaban BSoal UN 2014Perhatikan rangkaian R – L – C seri berikut ini!Beda potensial ujung-ujung induktor adalah …100 V200 V300 V350 V400 VPEMBAHASAN Jawaban CSoal UMPTN 2000Gambar dibawah ini menunjukan diagram fasor suatu rangkaian arus bolak-balik. Jika frekuensi arus bolak-balik tersebut 50 Hz maka….Hambatannya 120/π mInduktasinya 240/π mHKapasitasnya 120/π mFKapasitasnya 120 mFInduktasinya 120 mHPEMBAHASAN Jawaban BSoal UN 2013Perhatikan diagram rangkaian RLC berikut ini!Kuat arus maksimum dari rangkaian adalah … 1 mF = 10-6 F 1,3 A1,5 A2,0 A2,4 A2 √2 APEMBAHASAN Jawaban CSoal SPMB 2002Diketahui rangkaian arus searah DC sebesar 3 Ampere yang mengalir melewati suatu filamen pemanas mampu menghasilkan daya listrik sebesar W, Kalau digunakan arus bolak-balik AC dengan nilai puncak sebesar 3 Ampere juga maka besar daya listrik sekarang yang dapat dibangkitkan pada filamen adalah….W/4W/22 W4 W6 WPEMBAHASAN Jawaban ASoal UN 2010Suatu rangkaian seri R, L, dan C dihubungkan dengan tegangan bolak-balik. Apabila indukstansi H dan kapasitas kapasitor 25 μF maka resonansi rangkaian terjadi pada frekuensi …0,5 kHz1,0 kHz2,0 kHz2,5 kHz7,5 kHzPEMBAHASAN Jawaban ASoal kuat medan listrik sebesar 210 N/C menembus tegak lurus setengah permukaan bola dengan jari-jari 8 cm. Maka besar fluks listrik yang menembus permukaan tersebut adalah …1,9 weber2,1 weber2,4 weber4,4 weber3,5 weberPEMBAHASAN Diketahui E = 210 N/C r = 6 cm = 6 x 10-2 m θ = 0 gambarMaka besar fluks dapat dihitung sebagai berikut Φ = q Jawaban CSoal medan listrik homogen 100 N/C dengan arah mendatar, menembus permukaan seluas 2 m2 dengan arah vertikal. Maka fluks listrik yang melalui permukaan tersebut adalah …100 weber200 weber300 weber400 weber500 weberPEMBAHASAN Diketahui E = 100 N/C A = 2 m2 θ = 0 gambar Φ = q = 100 2 cos 0 = 100 2 1 = 200 weber Jawaban BSoal fluks magnetik pada suatu kumparan berkurang dari 0,6 weber menjadi 0,2 weber hanya dalam waktu 5 detik. Kumparan tersebut memiliki 200 lilitan dan besar hambatannya 8 , maka besar kuat arus listrik yang mengalir melalui kumparan tersebut adalah …5,5 A4 A3,5 A3 A2 APEMBAHASAN Diketahui ΔΦ = 0,6 – 0,2 = 0,4 weber t = 5 s N = 200 lilitan R = 8 Menentukan GGL induksi sebagai berikut = – 16 V Bertanda negatif menunjukkan perubahan fluks induksi berlawanan arah dengan fluks magnetik utama. Maka arus yang mengalir melalui kumparan dapat dihitung sebagai berikut = 2 A Jawaban ESoal hambatan kawat logam memiliki hambatan sebesar 4 , berada dalam medan magnet 1 T. Jika terdapat batang logam yang panjangnya 20 cm digerakkan sehingga arus listrik mengalir 400 mA pada kawat, maka kecepatan gerak kawat tersebut adalah …4 m/s6 m/s8 m/s10 m/s12 m/sPEMBAHASAN Diketahui l = 20 cm = 0,2 m B = 1 T R = 4 I = 400 mA = 0,4 A θ sudut arah kecepatan kawat tegak lurus dengan induksi magnet = 90o Menentukan GGL induksi kumparan sebagai berikut ε = I . R = 0,4 A . 4 = 1,6 V Maka kecepatan gerak kawat dapat dihitung sebagai berikut j = 8 m/s Jawaban C Kelas 12 SMAInduksi ElektromagnetikTerapan Induksi Elektromagnet pada Produk TeknologiSebuah trafo ideal dengan kumparan primernya dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu yang ditunjukkan pada gambar berikut. Melalui gambar tersebut, kondisi bohlam akan menyala .....Terapan Induksi Elektromagnet pada Produk TeknologiInduksi ElektromagnetikElektromagnetikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0302Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lil...Teks videoHalo konferensi pada soal ini ada sebuah trafo ideal yang digunakan untuk menyalakan sebuah lampu susunan dari trafonya ini bisa dilihat seperti pada gambar dan Berdasarkan gambar tersebut kita diminta untuk mencari tahu kondisi nyala bohlam nya oke untuk dapat mengerjakan soal ini kita perlu mengetahui persamaan yang berlaku pada trafo ideal yaitu is dibanding IP = V P dibanding vs = n p dibanding NS di mana I adalah arus listriknya adalah tegangan dan n adalah Jumlah lilitan kumparan nya kemudian situ adalah sekunder dan itu adalah primer. Oke kamu ini kan bisa menyala karena adanya arus listrik sekunder atau is yang melewati Lampu ini berarti di sini yang harus kita perhatikan adalah if nya di persamaan ini kita bisa tahu bahwa itu berbanding lurus dengan VP atau tegangan primer kemudian is ini juga berbanding lurus dengan NP atau jumlah lilitan kumparan primernya tetapi ini berbanding terbalikDengan vs atau tegangan sekundernya kemudian Iya ini juga berbanding terbalik dengan NS atau jumlah lilitan kumparan sekundernya. Nah, Lampu ini akan menyala terang jika gift-nya semakin besar untuk memperbesar is yang perlu kita lakukan adalah memperbesar besaran yang sebanding dengan is yaitu P P dan n p kemudian cara lain yang bisa dilakukan adalah besaran yang berbanding terbalik dengan is yaitu vs dan NS sebaliknya lampu akan semakin redup jika isinya semakin kecil untuk memperkecil nilai x yang bisa kita lakukan adalah memperkecil besaran yang sebanding dengan is yaitu TP dan MP Nah untuk memperkecil nilai UAS kita bisa memperkecil besaran-besaran yang sebanding dengan QS yaitu P dan n p kemudian Cara lainnya adalah dengan memperbesar besaran besaran yang berbanding terbalik dengan is yaitu vs dan NS Oke sekarang kita cek pilihannya satu persatu pada pilihlampu bohlam akan lebih redup apabila tegangan primernya diperbesar ini salah ya karena seharusnya kalau tegangan primernya diperbesar lampunya lebih terang kemudian yang pilihan B lampu lebih terang apabila jumlah lilitan primer diperbanyak ini benar ya Oke pada Office lampu akan lebih terang apabila jumlah lilitan sekunder diperbanyak ini salah ya seharusnya kalau jumlah lilitan sekunder diperbanyak lampunya lebih redup yang deh lampu lebih terang apabila jumlah lilitan sekunder sama dengan jumlah lilitan primer ini juga salah ya seharusnya kalau mau lampunya lebih jumlah lilitan primernya diperbesar Oke pada pilihan yang D lampu lebih terang apabila jumlah lilitan sekunder sama dengan jumlah lilitan primer salah ya harusnya kalau kita inginkan lampunya lebih terang jumlah lilitan primernya diperbanyak dan lilitan sekundernya diperkecil yang lampu lebih redup apabila tegangan primer dan jumlah lilitan sekunder diperbanyak ini juga salah ya harusnyakita menginginkan lampunya lebih redup maka tegangan primernya diperkecil dan jumlah lilitan sekundernya diperbanyak berarti disini jawaban yang benar adalah B kondisi bohlam akan menyala lebih terang apabila jumlah lilitan primernya diperbanyak sampai jumpa di pertandingan berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul Pada transformator, nyala lampu akan bergantung dengan arus sekundr, lampu akan semakin terang jika arus sekunder yang dihasilkan semakin besar dan sebaliknya. Perhatikan persamaan yang berlaku pada transformator ideal berikut. Berdasarkan persamaan tersebut, arus sekunder sebanding dengan jumlah lilitan dan tegangan primer serta berbanding terbalik dengan jumlah lilitan dan tegangan sekunder. Artinya, jika ingin lampu semakin terang yang harus dilakukan adalah memperbesar jumlah lilitan primer, memperbesar tegangan primer, memperkecil jumlah lilitan sekunder, atau memperkecil tegangan sekunder. Sebaliknya, jika ingin lampu semakin redup yang harus dilakukan adalah memperkecil jumlah lilitan primer, memperkecil tegangan primer, memperbesar jumlah lilitan sekunder, atau memperbesar tegangan sekunder. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah A.

sebuah trafo ideal kumparan primernya dihubungkan dengan sumber tegangan